MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“ Manusia Dalam Perspektif Islam ”
Disusun untuk
melengkapi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen :
M.
Saeful Anwar, S.Pdi, Al-Hafizh
Disusun
oleh :
ADE JULITA (
10213140 )
CHYNTIA PARAMUDHITA. E ( 11213921 )
M ADRIAN WISNU W ( 15213181 )
M. ARDAN ADITIA THAHER
(15213835 )
PEVA ANINDIKA ( 16213835 )
RIAN NUGRAHA ( 17213564 )
RINA GUNAWATI ( 17213717 )
WATI MEKAR SARI ( 19213235
)
KELAS 1EA11
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA (2013-2014)
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok
16424
E-mail :
mediacenter@gunadarma.ac.id,Tlp : (021) 7520981 ,F a x : (021) 7872829
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih
pada Bpk. M. Saeful Anwar, S.Pdi, Al-Hafizh
selaku Dosen mata kuliah pendidikan agama
islam yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,lapisan dan proses butting pada system operasi,jenis-jenis sistem operasi,model user interface, pengaturan proses dan peralatan pada system operasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Adapun makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan agama Islam serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan tema. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saranyangmembangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,lapisan dan proses butting pada system operasi,jenis-jenis sistem operasi,model user interface, pengaturan proses dan peralatan pada system operasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Adapun makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan agama Islam serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan tema. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saranyangmembangun demi perbaikan di masa depan.
Depok, 6 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.a Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan sangat menarik. Dikatakan
misterius karena semakin dikaji semakin terungkap betapa banyak hal-hal
mengenai manusia yang belum terungkapkan. Dan dikatakan menarik karena manusia
sebagai subjek sekaligus sebagai objek kajian yang tiada henti-hentinya terus
dilakukan manusia khusunya para ilmuwan. Oleh karena itu manusia telah menjadi
sasaran studi sejak dulu, kini dan kemudian hari. Hampir semua lembaga
pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya
sendiri,masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Para
ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya masing-masing, tetapi
sampai sekarang para ahli belum mencapai kata sepakat tentang manusia. Ini
terbukti dari banyaknya penamaan manusia, misalnya homo sapien ( manusia
berakal ), homo economicus ( manusia ekonomi ), yang kadang kala disebut
economic animal ( binatang economi ), dan sebagainya.
Al-Quran tidak menggolongkan manusia
kedalam kelompok binatan (animal ) selama manusia mempergunakan akal dan
karunia Tuhan lainnya. Namun, kalau manusia tidak mempergunakan akal dan
berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya yakni pemikiran
(rasio),kalbu,jiwa,raga, serta panca indra secara baik dan benar, ia akan menurunkan
derajatnya sendiri seperti hewan.
Manusia
dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan rohani. Jasmani
manusia bersifat materi yang berasal dari unsur unsur saripati tanah. Sedangkan
roh manusia merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri
itu ada dua daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di otak, serta daya
rasa (kalbu). Keduanya merupakan substansi dari roh manusia.
seperti yang dinyatakan Allah didalamAl-Quran :
Artinya
:
“
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah
orang-orang yang lalai. ” (QS.Al-A’raf 7:179)
Sesunguhnya manusia
itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna dan bagus, dan manusia
diciptakan sebagai kholifah Allah di Bumi, dan telah dijadikan Bumi seisinya
untuk tunduk kepada manusia.
Allah Befirman :
Allah Befirman :
Artinya :
"Sungguh Kami
telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (Q.S At-Tiin :5)
Ilmu pengetahuan telah
membuktikan bahwa benar adanya jika manusia itu sebenarnya dari tanah. Tanpa
adanya tanah tidak mungkin manusia bisa tumbuh. semua makanan yang ada, pada
awalnya adalah dari tanah.
1.b Tujuan
1. Mengetahui
pengertian manusia.
2. Mengetahui
fase-fase proses penciptaan manusia dalam islam.
3. Mengetahui
Hakekat manusia.
1.c Manfaat Penulisan
Manfaat yang bisa kita ambil dari
penulisan makalah yang berjudul manusia dalam perspektif islam ini yaitu
pembaca diharapkan bisa mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana manusia
diciptakan oleh Allah SWT mulai dari sari pati tanah hingga menjadi wujud
manusia sempurna daripada makhluk ciptaan-NYA yang lain,makalah ini juga
membahas mengenai hakekat manusia,dengan harapan pembaca mampu mengetahui apa
yang semestinya dilakukan oleh manusia selaku khalifah dimuka bumi ini.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Adapaun beberapa masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini antara lain, sebagai berikut:
1.
Apa pengertian manusia ?
2.
Bagaimana proses penciptaan manusia
dalam islam ?
3.
Apa saja fase-fase pada
proses penciptaan manusia dalam islam ?
4.
Apa hakekat manusia
menurut islam ?
BAB III
PEMBAHASAN
2.a Pengertian Manusia
Pengertian manusia dapat dilihat dari
berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
Pengertian
manusia menurut para ahli
· OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY
AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia,
manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3
dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan.
·
ERBE SENTANU
Manusia adalah
mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dikatakan bahwa manusia adalah
ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
·
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal.
Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani
dan rohani merupakan satu barang.
Dalam
Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan,
al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang,
jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’).
Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam
karena berasal dari keturunan nabi Adam.
Namun
dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang
paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran
dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Menurut Islam manusia itu terdiri
dari dua bagian yang membuatnya menjadi manusia sempurna, yaitu terdiri dari
Jasmani dan rohani, disamping itu manusia juga telah dikaruniai fitrah. Kita
hidup di dunia ini bisa menyaksikan sendiri ada persamaan-persamaan yang
dimiliki manusia. Seperti Cinta keadilan, kasih sayang, dan lainnya, itulah menurut
kami yang disebut fitrah.
Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah SWT. Manusia
memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia
memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan
makhluk lain karena pada manusia terdapat daya
berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
A.Jasmani
Sungguh beruntunglah kita yang dikaruniai jasmani yang sempurna. kaki, tangan, lidah, mata, hidung, telinga, perut dan faraj adalah pemberian Allah yang harus kita syukuri dengan mempergunakannya untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dengan jasmani kita bisa merasakan kenikmatan hidup di dunia ini.
A.Jasmani
Sungguh beruntunglah kita yang dikaruniai jasmani yang sempurna. kaki, tangan, lidah, mata, hidung, telinga, perut dan faraj adalah pemberian Allah yang harus kita syukuri dengan mempergunakannya untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dengan jasmani kita bisa merasakan kenikmatan hidup di dunia ini.
B.Rohani
Yaitu unsur manusia yang tidak kasatmata, yang menjadikan jasmani menjadi manusia yang hidup.Dalam buku yag ditulis Barmawie Umary, rohani terdiri dari:
1. Akal = dengannya manusia yang lemah bisa mengendalikan kehidupannya di dunia. Berkat akal pula kehidupan manusia bisa jadi lebih mudah. Apa yang ada dihadapan anda sekarang ini adalah bukti kemampuan yang dikaruniakan Allah hanya kepada manusia, yaitu akal. Dengan Akal pulalah perbedaan antara hewan dan manusia sangat mencolok.
Yaitu unsur manusia yang tidak kasatmata, yang menjadikan jasmani menjadi manusia yang hidup.Dalam buku yag ditulis Barmawie Umary, rohani terdiri dari:
1. Akal = dengannya manusia yang lemah bisa mengendalikan kehidupannya di dunia. Berkat akal pula kehidupan manusia bisa jadi lebih mudah. Apa yang ada dihadapan anda sekarang ini adalah bukti kemampuan yang dikaruniakan Allah hanya kepada manusia, yaitu akal. Dengan Akal pulalah perbedaan antara hewan dan manusia sangat mencolok.
2.
Nafsu = adalah suatu bagian rohani yang dimiliki manusia untuk
berkehendak atau berkeinginan. Tanpa nafsu barangkali takkan ada kemajuan dalam
hidup manusia. Akan tetapi seringkali nafsu mengalahkan hati dan akal sehingga
yang terjadi adalah kerusakan .
3. Qolbu(hati) = Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati selalu dibina secara baik sesuai Syari'at maka manusia akan berakhak mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaan hati tertutupi oleh kekuasaan nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan syetan, sehingga yang muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi bisikan syetan. Oleh karenanya hati harus selalu disirami tuntunan Islam dengan selalu berzdikir kepada Allah. Dalam menjaga hatinya seorang muslim harus selalu waspada terhadap terjangkit nya penyakit hati. Penyakit hati sungguh berbahaya bagi kehidupannya
4. Roh = Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada dalam jasadnya. Akan tetapi bagaimana bentuk atau wujudnya itu bukanlah urusan manusia, karena Allah telah berfirman :
3. Qolbu(hati) = Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati selalu dibina secara baik sesuai Syari'at maka manusia akan berakhak mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaan hati tertutupi oleh kekuasaan nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan syetan, sehingga yang muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi bisikan syetan. Oleh karenanya hati harus selalu disirami tuntunan Islam dengan selalu berzdikir kepada Allah. Dalam menjaga hatinya seorang muslim harus selalu waspada terhadap terjangkit nya penyakit hati. Penyakit hati sungguh berbahaya bagi kehidupannya
4. Roh = Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada dalam jasadnya. Akan tetapi bagaimana bentuk atau wujudnya itu bukanlah urusan manusia, karena Allah telah berfirman :
Artinya
: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhamad) tentang roh; katakanlah : Roh itu
urusan Rabb ku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit." (Q.S Al
Isra :85)
2.b proses penciptaan manusia
Proses penciptaan
manusia dijelaskan Allah SWT dalam beberapa firman-Nya melalui berbagai fase
atau tahapan. Salah satunya pada QS. Al-Mu’minun : 12-14 :
“Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.”
(QS.al-mu’minun : 12 )
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS.al-mu’minun : 13
)
“Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik.”(QS.al-mu’minun : 14 )
2.c
Fase-fase Proses penciptaan manusia
Adapun fase-fase proses penciptaan manusia diantaranya sebagai
berikut :
A. ‘Sulalah min thin’ (saripati tanah).
Saripati tanah yang dimaksud – sebagaimana pendapat
Thahir Ibn ‘Asyur – adalah zat yang diproduksi oleh alat pencernaan yang
berasal dari bahan makanan (baik tumbuhan maupun hewan) yang bersumber dari
tanah, yang selanjutnya menjadi darah, kemudian berproses hingga akhirnya
menjadi sperma ketika terjadi hubungan sex.
B. ‘Nuthfah’ (air mani).
Makna asal kata ‘nuthfah’ dalam bahasa Arab berarti
setetes yang dapat membasahi. Penggunaan kata ini sejalan dengan penemuan
ilmiah yang menginformasikan bahwa pancaran mani yang menyembur dari alat
kelamin pria yang mengandung sekitar dua ratus juta benih manusia, tetapi yang berhasil
bertemu dengan ovum wanita hanya satu. Itulah yang dimaksud dengan nuthfah.
C. ‘Alaqah’ (segumpal darah).
Segumpal darah adalah salah satu arti kata ‘alaqah dari dua
arti lainnya yaitu ‘sesuatu yang melayang’ dan ‘lintah’. Seorang ilmuwan
terkenal dalam bidang anatomi dan embriologi Prof. Keith Moore menyatakan bahwa
‘alaqah sebagai
‘sesuatu yang melayang’ sesuai dengan apa yang bisa dilihat pada pengikatan embrio - selama
fase ini - pada rahim ibu. Dan ‘alaqah diartikan ‘segumpal darah’ atau ‘gumpalan
darah yang membeku’ karena embrio selama fase ini berkembang melalui saat-saat
internal yang diketahui seperti pembentukan darah di pembuluh tertutup sampai
dengan putaran metabolis lengkap melalui plasenta (ari-ari). Selama fase
ini darah ditangkap di dalam pembuluh tertutup sehingga embrio memperoleh
penampakan sebagai gumpalan darah beku. Sedang ‘alaqah diartikan
‘lintah’ oleh karena embrio selama fase ‘alaqah memperoleh penampakan
yang sangat mirip dengan lintah. Prof. Keith Moore menguji dengan membandingkan
lintah air yang masih segar dengan embrio pada fase ini dan beliau menemukan
kesamaan diantara keduanya.
D. ‘Mudghah’ (segumpal daging).
Mudhghah berasal dari kata madhagha yang berarti mengunyah.
Pada fase ini embrio disebut mudhghah karena bentuknya masih dalam kadar yang
kecil seukuran dengan sesuatu yang dikunyah.
E. ‘Idzam (tulang atau kerangka).
Pada fase ini embrio mengalami perkembangan dari bentuk
sebelumnya yang hanya berupa segumpal daging hingga berbalut kerangka atau
tulang.
F. Kisa al-‘idzam bil-lahm (penutupan tulang dengan daging
atau otot).
Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus,
dan lahm (daging) diibaratkan pakaian yang membungkus tulang, selaras dengan
kemajuan yang dicapai embriologi yang menyatakan bahwa sel-sel tulang tercipta
sebelum sel-sel daging, dan bahwa tidak terdeteksi adanya satu sel daging
sebelum terlihat sel tulang.
G. Insya (mewujudkan makhluk lain).
Fase ini mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan
kepada manusia yang menjadikannya berbeda dengan makhluk-makhluk lain. Sesuatu
itu adalah ruh ciptaannya yang menjadikan manusia memiliki potensi yang sangat besar sehingga dapat melanjutkan evolusinya hingga mencapai
kesempurnaan makhluk.
2.d Hakekat
Manusia
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran
atau seesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga
dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa
sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari
suatu syariat itu sendiri. Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia
yang sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri.
Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan
rahasia.
Hakekat
manusia adalah sebagai berikut :
a. Makhluk yang
memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c. yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses
menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama
hidupnya.
e. Individu yang dalam
hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya
sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
f. Suatu keberadaan yang
berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak
terbatas.
g. Makhluk Tuhan yang berarti
ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h. Individu yang sangat
dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa
berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan
sosial.
Dibanding makhluk lainnya manusia mempunyai
kelebihan-kelebihan. Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang
bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak
diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut,
namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.
Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang
diturunkan Allah, berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia
mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya,Namun
demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah (
wali Allah ) tetap hidup dengan ajaran Allah. Karena ilmunya itulah manusia
dilebihkan ( bisa dibedakan ) dengan makhluk lainnya.
Penobatan manusia sebagai khalifah di Bumi, adalah
suatu kehormatan besar dari Allah sebagai penciptanya, sehingga Dia
memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada manusia. Yang lebih besar
dari peristiwa inidan merupakan keistimewaan bagi manusia adalah ditiupkan Nya
roh (ciptaan) Allah kedalam dirinya. Ini sebagai sinyalemen bahwa asal usul
manusia itu suci, tercipta dari bahan yang berkualitas tinggi dan memiliki
fitrah yang murni.
Kehormatan inilah yang merupakan harta yang tak ternilai harganya bagi manusia yang diperoleh secara langsung dari Allah yang Maha Agung.
Kehormatan inilah yang merupakan harta yang tak ternilai harganya bagi manusia yang diperoleh secara langsung dari Allah yang Maha Agung.
Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah,
manusia tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan dengan
binatang, “mereka itu seperti binatang ( ulaaika kal an’aam ),bahkan lebih
buruk dari binatang ( bal hum adhal). Dalam keadaan demikian manusia
bermartabat rendah. manusia-manusia itu seperti hewan. Manusia yang manakah?
Yaitu mereka yang punya mata tapi tak dapat melihat kebenaran dengan mata itu,
mereka punya telinga tapi tak bisa mendengar kebenaran dengan telinga itu, dan
mereka punya hati tapi tak mampu memahami kebenaran dengan hati itu. Dengan
arti kata akal mereka belum berfungsi dengan benar.
Manusia adalah
mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang
dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka
sebagai khalifah dimuka bumi ini. Dengan demikian, manusia adalah makhluk
hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk
hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan,
istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya,
merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta.
BAB IV
KESIMPULAN
Sebagai makhluk yang
dibekali dengan berbagai kelebihan jika dibandingan denagn makhluk lain, sudah
sepatutnya manusia mensyukuri anugrah tersebut dengan berbagai cara,
diantaranya dengan memaksimalkan semua potensi yang ada pada diri kita. Kita
juga dituntut untuk terus mengembangkan potensi tersebut dalam rangka
mewujudkan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai makhluk dan khalifah di
bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Dari Islamwiki (2009,29 januari ) makalah manusia dalam pandangan islam. Diperoleh 18 oktober 2013, dari http://islamwiki.blogspot.com/2009/01/manusia-dalam-pandangan-islam.html
Al-Quran dan
terjemahan ( 2010,5 agustus ) Al-Quran
dan terjemahan surah al-muminun’. Diperolah 18 Oktober 2013,dari http://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/08/24/surah-al-mukminun-dan-terjemahan/
Ilmu dari Jafar
Musaddad ( 2013,12 februari ) makalah
manusia dalam perspektif Al-Quran.Diperoleh 18 oktober 2013,dari http://jafarmusaddad.blogspot.com/2013/02/makalah-manusia-dalam-perspektif-al.html
Dari Retmi_arti Blog ( 2011,16 April ) manusia menurut pandangan islam.
Diperoleh 18 oktober2013,darihttp://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/retmi_arti/2011/04/16/manusia-menurut-pandangan-islam/
Ilmu dari UG open
Courseware ( 2009,4 April ) manusia dalam perspektif. Diperoleh 18 oktober
2013,darihttp://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pendidikan-agama-islam/manusia dalam
perspektif
Al-Quran dan
terjemahan ( 2010,5 agustus ) Al-Quran
dan terjemahan surah Al-Isra. Diperolah 18Oktober2013,darihttp://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/08/24/surah-al-isra-dan-terjemahan/
Ilmu
dari Tugasku4u ( 2011,11 oktober ) Contoh
Makalah Hakekat Manusia. Diperoleh 18 oktober 2013,dari http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar