DASAR-DASAR PEMASARAN
PT.KALDU SARI NABATI
PERUSAHAAN PENGHASIL WAFER KRIM KEJU " RICHEESE NABATI "
DISUSUN UNTUK MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH DASAR-DASAR PEMASARAN
Dosen:
ANTONI, SE, MM.
Disusun
Oleh :
RIAN NUGRAHA
17213564
1EA11
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA (2013-2014)
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok
Cina, Depok 16424
E-mail :
mediacenter@gunadarma.ac.id,Tlp : (021) 7520981 ,F a x : (021)7872829
PRAKATA
Dalam memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar pemasaran
mengenai suatu produk (bebas), terlintas dipikiran saya untuk memilih sebuah
perusahaan yang memproduksi wafer ber-krim keju yaitu PT.Kaldu Sari Nabati
untuk dijadikan bahan materi dan presentasi saya.
Dalam keseharian saya sering mengkonsumsi produk ini,
mengapa saya mengkonsumsi produk ini ? saya mengkonsumsi produk ini karena :
1. Richeese Nabati
selalu menjadi jajanan kecil yang menyenangkan.
2. Richeese Nabati
adalah makanan ringan yang sangat murah dari segi harga juga mudah didapatkan
bahkan di toko-toko kecil sekalipun.
3. Richeese Nabati mudah
dalam mengkonsumsi dan cepat dalam segi penyajian karena bentuk kemasan dibuat
sederhana agar mempermudah konsumen dalam mengkonsumsi.
4. Richeese Nabati
adalah wafer ringan yang bersifat fleksibel, artinya konsumen dapat menyimpan
atau menempatkan produk ini kapan dan dimana.
5. Produknya
bervariasi hingga mampu menarik daya beli.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada awal berdirinya pada tahun 2007
PT. Kaldu Sari Nabati adalah industri yang
memproduksi makanan ringan. Produk pertamanya adalah POW Snack 2 Warna (dihentikan 2011) pada tahun 2008 berganti nama
menjadi Richeese Nabati Wafer Krim Keju.
Pada tahun 2008, Nabati meluncurkan lima produk lagi, yaitu Pow Donat, Richeese Ahh, Nabati Siip,
Pillow Pow dan Richeese Rolls. Pada tahun 2008 produk
Nabati sudah terdaftar dalam Badan POM RI .Kemudian produk Richeese semakin
berkembang pada tahun 2009 karena Nabati bukan hanya memproduksi produk makanan
ringan keju saja tetapi juga produk makanan ringan coklat. Oleh karena itu pada
akhir 2008 Nabati meluncurkan Richeese
Chocochiz. Saat ini Nabati
memiliki tiga merek saja, yaitu Richeese
dengan produknya Nabati Wafer, Nabati Bisvit, Nabati Cookies, Nabati
Siip, Ahh, Rolls, Delis dan Bisvit Selimut,
Richoco dengan produknya Nabati Wafer, Nabati Siip, Nabati Time
Break, Rolls dan Rolls Time Break, Ahh Time Break dan Pow dengan produknya bervariasi.
PT.
Kaldu Sari Nabati adalah salah satu kelompok bisnis
produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tahun 2007. Perusahaan ini
terkenal memproduksi makanan ringan bermerek Richeese, POW dan Richoco. Richeese mendapat penghargaan
Superbrands. Richeese Nabati mendapat penghargaan IBBA dari MARS dan majalah
SWA untuk kategori wafer krim keju, sedangkan Richeese Ahh mendapat penghargaan
WOMM untuk kategori makanan ringan ekstrudat atau stik jagung. Richeese Nabati
meraih rekor MURI sebagai pelopor dan pencipta wafer krim keju di Indonesia.
Nabati mendapat lisensi dari Nickelodeon sebagai perusahaan snack pertama di
Asia yang memproduksi snack berkarakter SpongeBob pada Richeese Nabati,
Richeese Rolls dan Richoco Rolls, Avatar pada Nabati Siip dan Nabati Siip Giga.
Contoh
beberapa produk yang dihasilkan PT.Kaldu Sari Nabati :
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak
2007, PT.Kaldu Sari Nabati mengalami sepak terjang, Bagaimana tidak ? Perusahaan asal Bandung ini sebelumnya sama sekali
tidak diperhitungkan di jagat bisnis snack nasional yang telanjur dikuasai para
raksasa gemerlap seperti Grup Orang Tua, Garudafood dan Siantar Top.
Namun, sejak kehadirannya pada 2007, peta
persaingan di bisnis snack mendadak berubah. Produk snack berbahan dasar keju
dengan merek Richeese Nabati (RN) tiba-tiba meledak di pasaran. Kualitas produk
yang tinggi (berbahan dasar keju), harga jual yang relatif murah, serta kemasan
kuning biru yang berukuran panjang rupanya membuat konsumen ketagihan.produk
ini dicari-cari hingga sering terjadi stok kosong di toko dan gerai.Pada tahun
2007, 2008 dan 2009 penjualan produk ini memang sangat luar biasa. Bahkan,
karena gurihnya ledakan Rechesse Nabati, banyak perusahaan yang membuat produk
serupa tetapi tidak sama. Mereka mengekor dengan meluncurkan varian sejenis.
Meski demikian,
ketika itu RN Wafer Keju masih mendominasi pasar dengan penguasaan sekitar 85%
di kategori snack wafer keju. Ini mengundang decak kagum para praktisi dan
pemerhati dunia pemasaran di Tanah Air. popularitas RN disebabkan oleh banyak
faktor. Di antaranya, promosi yang cukup gencar karena iklan sangat mendorong
penguasaan pasar.
Sayangnya, justru
ketika berada di posisi puncak — baik dari segi penjualan (market share) maupun
brand share — tiba-tiba RN dirundung petaka. Produknya menyusut habis, bahkan
seperti menghilang dari pasaran. Sejak itu, bisik-bisik bernada miring pun
mulai terdengar. Ada yang mengatakan, produsen RN kewalahan menghadapi
tingginya permintaan pasar. Mereka kewalahan mengelola ketersediaan bahan baku.
Suara lain mengatakan, Nabati terlalu bernafsu, tanpa mempertimbangkan
kapasitas dan daya tahan perusahaan.
namun ada tiga hal
yang menyebabkan “kegagapan” itu. Yakni,
persaingan, leadership dan produksi.
Konsep
pemasaran yang dipakai perusahaan KSN untuk memasuki pasar adalah Differensiasi
Produk, yaitu dengan menciptakan suatu produk yang berbasis keju. Segmen pasar
utama PT.Kaldu Sari Nabati adalah anak-anak (usia 5 - 12 th).
·
Strategi
Marketing Mix perusahaan ini untuk masa yang akan datang adalah :
·
Price
Perusahaan
ini memasang harga yang terjangkau karena segmen pasar utamanya adalah
anak-anak.saat ini baru mampu menjangkau harga Rp 500, pihak perusahaan tidak
akan menaikkan harganya menjadi Rp. 1000. Apabila terjadi kenaikan bahan baku,
yang paling utama dipangkas adalah mengurangi profit dan mengurangi biaya
beriklan dan trade promo.
·
Place
Perusahaan
ini menambah jumlah distributor, serta berusaha lebih dekat dengan para
mitranya tersebut,berusaha meretensi channel mulai dari distributor, ritel,
sampai konsumen. PT.Kaldu Sari Nabati mengoptimalkan program-program di tingkat
whole saler, grosir, semi grosir, gerai star, dan peritel agar bisa berjalan
berama. Salah satunya, melalui program gesek dan menang (Scrape and Win) berhadiah
umrah. Toko-toko kecil berpeluang memenangi hadiah ini.
·
Promotion
Kaldu Sari
Nabati semakin gencar beriklan dilayar kaca untuk mengimbangi langkah kompetitor.
Namun, dari sisi anggaran, Kaldu Sari Nabati masih tertinggal jauh dibandingkan
garuda food yang begitu gencar beriklan dilayar kaca dan berbagai media
lainnya. Iklan di TV Richeese Nabati merupakan sebuah keggiatan komunikasi
penyampaian pesan dan informasi mengenai produk makanan ringan baru berupa
wafer krim keju yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Tabel Informasi nilai gizi Richeese
Nabati
INFORMASI NILAI GIZI
|
JUMLAH PER SAJIAN %AKG
|
JUMLAH PER
|
SAJIAN %AKG
|
Takaran saji 10 g Jumlah saji per
kemasan 1 Energi Total 45 kkal Energi dari lemak 15 kkal
|
Lemak Total 2 g 3%
Protein 1 g 1%
|
Karbohidrat 7 g
Gula 3 g
Natrium 40 mg
|
2%
2%
|
Vitamin B6
Vitamin B12
|
15%
15%
|
||
*Persen AKG berdasarkan
kebutuhan energy 2000 kkal. Kebutuhan energy anda mungkin lebih tinggi atau
lebih rendah.
|
·
Product
Selama ini
KSN lebih dikenal sebagai produsen snack berbahan dasar keju, namun dalam
pengembangannya perusahaan ini juga melengkapi produk-produknya dengan beberapa
varian baru. Misalnya, produk berbasis coklat seperti Richoco dan berbasis
karamel seperti Hi Pow yang belum lama diluncurkan dan Wafer Cake yang tetap
menggunakan pasta keju dengan tambahan rasa stroberi. KSN membuka Richeese
factory di Paris Van Java, Bandung. Rumah makan yang menyuguhkan konsep all
about cheese ini dijadikan sebagai kegiatan kehumasan KSN untuk melakukan
experiential marketing tentang keju untuk melahirkan WOMM yang lebih dahsyat.
KSN terus berinovasi untuk melahirkan varian-varian baru yang diminati
anak-anak.
·
Konsep-konsep dalam melakukan
kegiatan pemasaran,diantaranya :
a) Konsep Berwawasan
Produksi.
Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen
akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya.
b) Konsep
Berwawasan Produk.
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen
akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal
inovatif lainnya.
c) Konsep
Berwawasan Menjual.
Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa konsumen
dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah
cukup, artinya konsumen enggan membeli dan harus didorong supaya membeli, serta
perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang efektif untuk
merangsang pembeli.
d) Konsep
Berwawasan Pemasaran.
Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci
untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan
pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan efisien dari pada saingannya.
·
Faktor
Yang Berpengaruh
Faktor utama yang sangat berpengaruh adalah faktor
kepuasan konsumen yang menggunakan produk tersebut. Produk ini pun memiliki
keunggulan citarasa tersendiri karena bahan dan kualitas tinggi yaitu dari
keju. Bentuk kemasan yang menarik seringkali banyak konsumen yang tertarik
membeli produk ini ditambah harga yang sangat terjangkau serta untuk
mendapatkan nya pun mudah dan cara penyajian yang cukup efisien juga masih
menjadi alasan mengapa produk ini banyak diminati.
·
Faktor
Pendukung
Faktor-faktor
yang mendukung daya beli konsumen terhadap produk dari PT.Kaldu Sari Nabati :
1.
Harga
Jual yang Relatif murah
Perusahaan
KSN memasang harga yang terjangkau karena segmen pasar utamanya adalah
anak-anak. Perusahaan KSNI saat ini baru mampu menjangkau harga Rp 500, pihak
perusahaan tidak akan menaikkan harganya menjadi Rp. 1000. Apabila terjadi
kenaikan bahan baku, yang paling utama dipangkas adalah mengurangi profit dan
mengurangi biaya beriklan dan trade promo.
2.
Citarasa/
Kualitas produk yang tinggi (berbahan dasar
keju)
Rechees
Nabati juga memiliki rasa yang cukup lezat dan renyah terlebih komposisi
bahannya terbuat dari keju dan tepung yang memang rasa keju adalah salah satu
rasa yang disukai oleh anak-anak dan remaja.
3.
Promosi/
produk sudah dikenal konsumen
promosi yang cukup gencar karena iklan sangat
mendorong penguasaan pasar.
4.
Varian
jenis
Bentuk
yang unik dan menarik dari produk yang dihasilkan akan mampu menarik daya beli
konsumen.
5. Richeese Nabati
adalah makanan ringan yang sangat mudah didapatkan bahkan di toko-toko kecil
sekalipun.
6. Richeese Nabati mudah
dalam mengkonsumsi dan cepat dalam segi penyajian karena bentuk kemasan dibuat
sederhana agar mempermudah konsumen dalam mengkonsumsi.
·
Faktor
Pendukung
Faktor-faktor
yang menghambat penjualan produksi diantarnya :
1.
Produk Perusahaan Lain
banyak perusahaan yang membuat produk
serupa tetapi tidak sama. Mereka mengekor dengan meluncurkan varian sejenis.
2.
Leadership
Anak-anak muda yang memimpin KSN sangat
percaya diri dengan kemampuan dan keterampilan mereka mengelola perusahaan.
Keberhasilan mengembangkan RN semakin membuat mereka berada di tingkat
kepercayaan diri yang tinggi. Akibatnya,, mereka cenderung mendengarkan kata
hati mereka daripada masukan dari para profesional di sekeliling mereka.
3.
Produksi
Terkadang perusahaan
masih kewalahan menghadapi derasnya pasar atau hasil produksi terbatas sehingga
pendistribusian terganggu , pasti suatu perusahaan pernah mengalami hal
tersebut.
PERBANDINGAN HASIL PRODUKSI dan
MARKET SHAR
Sekarang
mari kita bandingkan mengenai market share pada perusahaan PT.kaldu Sari Nabati
dan PT. Mayora Indah khusunya pada hasil produksi wafer mereka :
PT Mayora
Indah Tbk atau Mayora Group adalah salah satu
kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17
Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak
tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT
Unita Branindo sebanyak 32,93%.Grup mayora memproduksi beberapa produk
wafer, yakni: Astor, Beng-Beng, Beng-Beng Maxx & Superstar.
Tetapi yang akan saya bahas kali
ini adalah mengenai perbandingan wafer astro dari PT Mayora Indah dan Wafer
Richeese Nabati dari PT Kaldu Sari Nabati,alasan saya memilih untuk
membandingkan kedua produk tersebut adalah kedua produk ini memiliki jenis yang
sama yaitu sama-sama wafer dan kedua produk ini juga merupakan pesaing didunia
bisnis dalam menghasilkan suatu produk wafer yang sama tapi berbeda,lalu
bagaimana data hasil penjualan dan market sharenya, data nya sebagai berikut :
Market Share Dari Hasil
Produksi Wafer Richeese Nabati Pada Tahun 2007-2011
Tabel Penjualan
Produksi
PT.Kaldu Sari Nabati
Daerah Bogor
No
|
Tahun
|
Penjualan Industri
|
Penjualan Perusahaan
|
Market Share
|
1
|
2007
|
15000
|
12000
|
0,80
|
2
|
2008
|
15500
|
10850
|
0,70
|
3
|
2009
|
16000
|
12800
|
0,80
|
4
|
2010
|
17000
|
14500
|
0,85
|
5
|
2011
|
17000
|
14000
|
0,82
|
Market Share Dari Hasil Produksi Wafer Astor Pada
Tahun 2007-2011
Tabel Penjualan
Produksi
PT. Mayora Indah Daerah
Bogor
No
|
Tahun
|
Penjualan Industri
|
Penjualan Perusahaan
|
Market share
|
1
|
2007
|
12000
|
8500
|
0,70
|
2
|
2008
|
12000
|
6654
|
0,54
|
3
|
2009
|
13000
|
4500
|
0,34
|
4
|
2010
|
11000
|
4000
|
0,36
|
5
|
2011
|
10000
|
3125
|
0,31
|
Grafik Perbandingan
Penjualan Produksi PT.Kaldu Sari Nabati dan PT.Mayora Indah
Wafer Richeese Nabati
dan Wafer Astor
Jika kita mengamati data diatas maka dapat disimpulkan bahwa
untuk hasil penjualan dari produksi PT Kaldu Sari Nabati dari tahun 2007 hingga
2011 lebih banyak diminati oleh konsumen.
Memang jika dilihat dari faktor harga, wafer astro produksian dari PT
Mayora Indah lebih tinggi harganya sekitar Rp.23.000,/kele, dibanding wafer
produksian dari PT kaldu Sari Nabati yang bias didapatkan dengan harga yang
sangat terjangkau.
Selain itu,mungkin dari citarasa juga
mempengaruhi daya beli konsumen, wafer dengan isi rasa coklat mungkin konsumen
sudah sering mengkonsumsi, tetapi rasa keju yang terdapat pada wafer richeese
nabati ini rasanya lebih gurih dan nikmat terlebih bagi mereka yang menyukai
keju. Faktor tadi bisa jadi menjadi salah satu alasan mengapa konsumen lebih
memilih wafer richeese nabati ketimbang wafer astor
BAB II
KESIMPULAN
Richeese
Nabati merupakan
salah satu merek produk makanan yang diproduksi oleh PT. Kaldu Sari Nabati
Indonesia. Produk Richese Nabati adalah wafer krim keju yang menjadi
pelopor. PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia merupakan pencipta wafer krim keju
pertama di Indonesia . Richeese Nabati diciptakan guna memberikan
inovasi baru kepada konsumen dengan kandungan gizi yang baik bagi kesehatan, terutama
pertumbuhan anak-anak. Pada awal masa produksi, PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia
hanya memperkenalkan satu varian rasa saja, yaitu wafer rasa keju. Namun
seiring berjalannya waktu, perusahaan tersebut mulai melakukan improvisasi
dengan memperkenalkan rasa baru lainnya, yaitu wafer rasa pisang keju. Hal ini
menjadi terobosan baru bagi konsumen yang sebagian besar berasal dari kalangan
anak-anak dan remaja karena belum ada merek wafer lain yang memperkenalkan rasa
baru tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Loan Opportunity Offered By Mr, Benjamin That Save My Family From Financial Bondage { 247officedept@gmail.com }
BalasHapusHello Everyone, I am Putri Adiratnaa single mom from Jakarta, I would like to share this great testimony on how I got a loan from Mr, Benjamin, when we were driven out of our home when I couldn't pay my bills anymore, After being scammed by various companies online and denied a loan from my bank and some other credit union I visited. My children were taken by the foster care, I was all alone in the street. The day i shamefully walked into an old school mate who introduced me to Daisy Maureen. At first I told her that I am not ready to take any risk of requesting a loan online anymore, but she assured me that I will receive my loan from them. On a second thought, due to my homelessness I had to take a trial and applied for the loan, luckily for me I received a loan of $80,000.00 from Mr, Benjamin. I'm happy I took the risk and applied for the loan. My kids have been given back to me and now I own a home and a business of my own. All thanks and gratitude goes to the help of Mr, Benjamin for giving me a meaning to life when i had lost all hope. If you currently seeking for a loan assistance, you can contact them via: {247officedept@gmail.com WhatsApp +1-989-394-3740.